<body>
MiNi BiO .

bold italic underline link

Name: Zephyr Reidzearly Guavitten (Reid / Jee)
Age: 15 years old
Date of Birth: Mei 28 1965
Horoscope Sign: Gemini
Family: Parents, sister (RIP) and Sister
Home: Rue d'Anjou. Versailles, France

MiNi BiO .

bold italic underline link

Name: Sherty Lizato Guavitten (Sherty / Sher )
Age: 14 years old
Date of Birth: June 19 1966
Horoscope Sign: Gemini
Family: Parents, sister (RIP) and Brother
Home: Rue d'Anjou. Versailles, France
My Wordpress < Blog punya PM>



whispery .




past .

Desember 2007
Januari 2008
Februari 2008
Juni 2008
Juli 2008
November 2008
Desember 2008
Maret 2009
Juli 2009
Agustus 2009
September 2009

House's .

Photobucket Photobucket Photobucket

Comunity .

Chuck B. Lightdarker
Claire Veela Zeus
Flavarel Montez
freya lenneth randgrith
Hotaru Miyawaki
Indoanime
Nathan K. Harvarth
Mizuhime Winterfield
Rae-Ascot-Olip
Vlada Elster
Yukisa Conrad
friends
friends
friends


thanks .

Designer: 01 02
Image: 03
Hosts: 04 05 06 07
Brushes: 08 07 09 10 11
Fonts: 12

Sabtu, 21 Maret 2009
No Judul
6:19:00 AM

butiran-butiran salju turun di musim ini
hamparan pasir putih membentang
sosok gadis berparas cantik turun ke bumi
membuat mataku tidak bisa lepas memandangnya

seyuman lembutmu menawan hatiku
meredupkan api kebencianku
gadis cantik bagaikan bidadari
telah membuatku jatuh hati

sorot mata indahmu
membuatku tidak bisa lupa
hatiku merindukan sosok gadis salju itu
akankah ku bisa mendapatkannya....??


di dedicasikan fic Shubuya in IA.

Label: ,



Lost
6:06:00 AM

LOST


seorang pemuda yang sedang terburu-buru dan saat itu dia mengambil jalan pintas, tanpa sengaja dia melintas didepan sebuah rumah besar bergaya ala eropa, dikelilingi pagar tinggi. sejenak pemuda itu menghentikan langkah didepan rumah besar iu, dia begitu kagum melihat rumah besar itu, tapi pada saat itu ia pun melihat sekilas sosok bayangan yang melintas dari lantai 2 rumah itu.

pemuda itu pun terkejut, karena selama ini yang dia tahu rumah itu sudah lama terlantar dan tidak ada satu orang pun yang tinggal disitu. pemuda itu pun penasaran akan rumah itu, dan mencoba masuk ke dalam rumah itu, tapi sesuatu mencagahnya, remander nya berbunyi, dan saat itu ia sadar kalau dia telah terlambat.

hari-hari telah berlalu pemuda itu mulai melupakan sosok bayangan yang ada di rumah itu, dengan segala kegiatan kampus yang dia kerjakaan, pemuda itu tidak mengingat lagi tentang rumah mewah itu.

hujan turun dengan derasnya pemuda yang lupa membawa payung itu terpaksa harus teduh di suatu tempat, dan saat ia sedang bertedu di halte bis , ia melihat seorang gadis cantik berada di sampingnya, dengan rambut yang tergerai indah berwarna hitam kelam.

gadis itu sadar kalo pemuda itu memperhatikannya dari tadi. gadis itu memberikan seyuman pada pemuda itu. wajah pemuda itu terlihat merah saat gadis cantik itu. membeikan seyumannya pada dirinya pemuda itu berkata dalam hatinya "kenapa aku tidak bisa melepaskan pandanganku darinya, walaupun dia cantik, tp tak secantik teman wanitaku"sejak saat itu mereka sering bertemu dan berbicara.

hingga suatu hari pemuda itu berkunjung ke rumah gadis itu, dan ia pun sangat terkejut karena rumah gadis yang saat ini jadi kekashinya adalah rumah besar bergaya ala eropa, yang terkadang dia lewati jika dia sedang terburu-buru. rumah yang tampak tidak terawat itu, kini terlihat berbeda, rumah besar itu begitu terawat dan tanaman-tanaman yang disekitarnya tampak subur. pemuda itu hanya terheran-heran dan bingung, dan berfikir kalo itu tidak mungki jelas-jelas rumah yang terkadang dia lewati itu.. Tidak sebagus dan terawat seperti ini

gadis itu menyadarkannya dari lamunan "kamu tidak apa-apa?" pemuda itu hanya menoleh sambil terseyum
"iya aku baik-baik saja, kamu sudah lama tinggal disini yach!!?"
"iya, aku sudah lama tinggal disini" ujar gadis itu
pemuda itu tampak begitu terkejut, "itu tidak mungkin, atau ini hanya pemikiranku saja" ujar pemuda itu dalam hati

gadis itu menggajak masuk kedalam rumah itu, dan saat pemuda itu masuk didalamnya terlihat perabotan bergaya ala eropa kuno, matanya hampir tak berkedip melihat isi rumah itu. baru pertama kalinya iya masuk kerumah ini dan melihat secara langsung isinya. yang membuat dia kagum adalah lukisan gadis itu yang sekarang menjadi kekasinya memakai gaun yang biasa di pakai di jaman kerajaan eropa dulu.

seperti kebanyakan orang yang memiliki kekasih, pemuda itu pun sering kali berkunjung ke rumah itu, hingga seorang temannya memperingatkan kepadanya untuk jangan kerumah lagi, teman pemuda itu selalu memperingatkanya untuk jangan pergi kerumah besar itu, tanpa bosan setiap harinya. pemuda itu tidak peduli akan kata temannya. dia mengganggap kalo semua itu hanya cerita yang di besar-besarkan tentang rumah kekasinya

ceritanya yang mengatakan kalo rumah itu banyak orang yang hilang saat masuk kesana dan tak kembali lagi, pemuda itu hanya tertawa mendengar penjelasan dari temannya itu. pemuda itu pergi dengan tertawa geli, dia tidak percaya tentang cerita seperti itu atau apapun juga.

hingga suatu hari saat pemuda itu berkunjung ke rumah besar itu. untuk mengunjungi pacarnya yang memang kebetulan tinggal sendirian dirumah itu,karena kedua orang gadis itu sedang keluar negeri. pemuda yang tadi duduk itu bangun dan ingin melihat sekeliling rumah itu, iya berjalan menelusuri rumah itu, hingga dia melihat sebuah pintu yang berbeda dari pintu yang dia lihat.

pemuda yang penasaran dengan sosok orang yang sedang duduk di bangku itu, dan pemuda itu pun mendekati sosok itu, tapi pada saat dia mendekati sosok itu, spontan saja pemuda itu terkejut . saat itu dia melihat nama di baju itu seragam sekolah yang melekat di orang itu "kakak?!" seketika air matanya keluar begitu saja. dia menemukan kakaknya yang telah menghilang selama 5 tahun, yang tak pernah di temukan lagi. pada saat itu gadis muncul secara tiba2.

"ternyata kau sudah melihat semuanya, yach dia memang kakakmu!! dan aku yang membunuhnya" ujar gadis itu terseyum kejam. pemuda itu sadar apa yang di katakan temannya itu benar dan tidak bohong, dia menyesal tak mendengar apa kata temannya itu.

"untuk apa kau lakukan ini menculik dan membunu mereka semua" ujar pemuda itu sambil menyembunyikan rasa takutnya.
seketika saja gadis itu sudah ada di hadapaan pemuda itu dan menyentuh wajah pemuda itu sambil berkata
" karena aku butuh mereka agar aku bisa hidup, sayangnya mereka berbeda dari dirimu"pemuda itu pun tak bisa bergerak tubuhnya bagaikan di paku oleh sorot mata gadis itu. dan tiba-tiba terdegar jeritan suara dari dalam rumah itu.

Label: , ,



Rabu, 11 Maret 2009
Siggy and Ava
12:32:00 PM



Siggy shertyPhotobucket
SHERTY LIZATO GUAVITTEN
Japan-Tokyo, June 19th 1966 (13 old years)
160cm/48kg||Dark Brown Hair||Semi Low Hair||Bermata bulat-dark brown eyes
Tall||Chubby||Sweet Face||White Skin||Lovely Jee||Cheerful||Rada Bawel
Brother Complex||Indra pengcap tidak berfungsi|| Always Smilless
Saat ini lagi sedikit bermasalah dengan penyakit hati


PhotobucketPhotobucket

Zephyr Reidzearly Guavitten
Franch-paris, Mei 28th, 1965
172cm/54kg||Green Eye's||Blond Hair||Kurus Berisi||Sedikit Pendiam
Sedikit Ramah||Memiliki kamera||Pedang  Pendek Bergagang Bambu Dengan Ukiran Naga
Memilik piaran kucing berwarna abu-abu bernama Gris|| Kamera Selalu Tergantung di leher

Label: , , , , , , , , , ,



Kamis, 05 Maret 2009
Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam [PTIH]
4:37:00 PM

Memasuki pertengahan musim dingin dengan banyak salju yang berjatuhan dan menumpuk, membuat ruang bawah tanah menjadi lembab dan dinging. Aliran udara dingin menyelimuti dan membuat dinding-dinding terlihat lembab. Udara yang lembab dan suasana dingin tetap ada pelajaran dan kelas kenapa tidak diliburkan untuk sementara waktu saja dan biarkan tidur dalam buaian selimut hangat dalam kamar asrama anak perempua. Kehangatan dekapan selimut serta bantal empuk yang harus dibiarkan dingin. Tapi mau tidak mau harus mau masuk kelas.

Dengan langkah lunglai gadis berambut pendek sebahu ini berjalan dengan santai bahkan cukup santai. Rasa malas dan dingin yang menjalar ke tubuhnya membuat dirinya enggan masuk kelas namun dengan perasaan terpaksa dan memaksakan dirinya. Langkah demi langkah. Anak tanga demi anak tangga dipijaknya. Lantai berpualam itu pasti terasa dingin jika dirinya tidak menggunakan alas kaki dan pasti akan menjalar ke seluruh tubuhnya. Sherty hanya tersenyum tipis saat lukisan-lukisan yang ia lewati berkomentar tentangnya. Kalau tidak malas karena rasa dingin yang menyeruak sudah dari tadi dirinya bersemangat mengikuti kelas yang ada. Tumben sebenarnya bersikap seperti ini.

Kelas pertahanan terhadap ilmu hitam. Kelas yang letaknya di lantai dua, dan selalu saja pengajarnya ganti setiap tahun ajaran baru, entah apa sebabnya. Rasanya para senior laki-laki tampak senang dengan kehadiran professor pengajar PTIH baru. Sherty hanya menggeleng tak mengerti, karena belum jelas sebabnya. Namun pada akhirnya Sherty pun mengerti juga kenapa para seniornya terlihat senang dan berwajah kemerahan. Entah karena efek dingin atau puberitas. Saat masuk kedalam kelas PTIH yang harus diikutinya Sherty melihat seorang wanita yang terlihat lebih tua dari Jee mungkin atau bisa di bilang hampir seumuran Mizu-nechan or maybe wanita itu lebih tua.

Professor wanita itu berjalan kedepan dan memainkan tongkat sihir, lalu tiba-tiba saja kelas menjadi gelap dan remang-remang, yang ada hanya bau harum yang mengelilingi ruangan kelas ini. Bau yang cukup nyaman dan menenangkan perasaan. Dalam ruangan yang kurang pencahayaan ini professor Sussane memberi salam untuk pagi yang dingin dan lembab. Lalu menyuruh mereka semua membuka halaman 178 dengan tema “Mahkluk Hitam”. Sesuatu mahkluk yang berkaitan dengan ilmu hitam dan termasuk diantaranya.

Sekepulan asap muncul keluar dari sisi kanan professor Susanne, namun dari tempat duduknya berada di sebelah kiri. Suara raungan kencang dari kepulan yang membentuk serupa dengan manusia serigala, hampir memekakan telinga. Bersamaan dengan auman manusia serigala itu Sherty menutup telinganya karena suara raungan teriakan mahkluk yang berasal dari kepulan asap itu hampir memekakan telinga dan membuatnya kaget. Profesor Susanne pun kembali mengayunkan tongkat dan whus!! Manusia serigala yang berasal dari kepulan asap pun menghilang.

Dengan berlahan Sherty melepas kedua tangannya dari kuping dan memperhatikan kembali professor yang ada didepannya, walaupun sekali-kali melirik boneka Porselen milik professor Susanne tersebut. Sepertinya boneka tua, heran kok sudah besar masih main boneka ya? pikir Sherty bingung.

“Ada yang takut dengan kepulan asap berbentuk manusia serigala tadi yang sempat mengaum di kelas. Calm down, kids. Hanya sebuah asap dan tidak akan membahayakan diri kalian. Ada yang bisa memberitahuku makhluk hitam selain Manusia Serigala tadi? Dua murid pertama yang menjawab pertanyaan dari Profesor Susanne, masing-masing akan mendapatkan poin 15 untuk asramanya.”

Jawab tidak ya? tapi pertanyan itu sudah dijawab oleh kedua anak lagi pula percuma juga di jawab walaupuns sedikit senang, setidaknya asramanya mendapat tambahan nilai untuk pelajaran ini. Ya kalaupun menjawab juga percuma saja. Sudah ada yang menjawab. Hasilnya ya sia-sia. Sherty pun hanya menopang kepalanya dan mendengar jawaban-jawaban anak-anak sekelas.

Label: , , , , , , , ,



Stupid Cupid
12:15:00 PM

Merah jambu, merah atau warna apapun yang melambangkan bentuk cinta, hati dan Queen heart maybe. Peri-peri cinta yang berterbangan kian kemari dan melepaskan setiap detik anak panah. Menancap ke dalam hati dan membiarkan perasaan yang bagaikan obat merasuki jiwa dan relung-relung hati yang kosong. Indah namun menyakitkan. Menyenangkan tapi saat sudah terbang jauh tinggi keatas awan tanpa disadari jatuh begitu saja. Ada yang bilang cinta itu buta. Bagaikan surga dan neraka.

Bagi Sherty Cinta itu sama dengan Drugs. Semua kebaikan dan keburukan ada disana. Intinya jangan kau berani menyentuhnya jika tidak ingin merasakan sakitnya. Tapi jika tidak ada cinta dan kasih sayang Sherty tidak akan ada di dunia ini, atau pun merasakan hal yang sama seperti ini. Entah itu cinta atau hanya perasaan semata yang dirinya yakini sekarang adalah tak mau kehilangan orang yang paling berharga lagi. Walaupun harus menekan semua perasaan dan mencoba untuk menghilangkan bahwa apa yang dirinya rasakan tidak boleh terjadi.

Suara lantang peri rumah yang membacakan surat-surat berisikan segala macam hal apapun itu, termasuk membacakan suratnya untuk sahabatnya yang mungkin bagi orang ataupun orang yang maksud dalam durat itu akan mengganggapnya aneh. Entahlah, untuk saat ini dirinya memang tak dapat berfikir ataupun memahami apa yang ada didalam hatinya sekarang hingga dirinya nekat mengirimkan perkamen itu untuk di kumandangakan.

Tunangan? Astor sudah bertunangan dengan Macbeth, senior berambut hitam yang duduk di bangku tempat ular bersarang. Tunangan? Lalu kenapa dirinya tak pernah tahu, sampai detik ini Sherty baru mengetahuinya hanya karena mendengar suara dari Howler yang menggelegar keseluruh penjuru aula.

Dengan ragu Sherty menoleh kearah belakang untuk melihat apakah gadis dengan rambut hitam panjang dengan banyak penggemar itu masih berada disana, kalaupun ia ada sedikit rasa ingin bertanya tentang semua hal itu apakah benar atau hanya—you know lah. Tapia pa yang terjadi saat dirinya melirik kearah belakang ternyata di meja Elang yang bernaung warna biru ada anak itu. Laki-laki yang selama ini menjadi orang yang paling dekat dengannya, orang yang selama ini tak ingin dirinya melepaskan ikatan-ikatan akan bersahabatan hanya karena sesuatu hal yang tak dapat dijelaskan secara ilmiah. Astricot, sahabat sekaligus first love maybe or – seseorang yang penting. Duduk dihadapanya, lebih tepatnya sebenarnya dirinya yang membelakangi. Mata Sherty hanya menatap dengan sendu sekilas. Berharap Astor tak merasakan ke beradaanya dan mendengar semua, tentang pertunangan kissing dang everthink, dan Sherty tak mau memikirkan dan bertanya hingga saatnya tepat. Walaupun pada awalnya ia mau bertanya kebenarnya.

Suara lantang menyebut namanya hingga dirinya tersentak kaget saat dirinya sedang memperhatikan sahabatnya, bait-bait indah yang di ucapkan oleh peri rumah yang diikat menggantung melayang-layang dari perkamen ditangan untuk dirinya. Bait-bait kata-kata indah dan penuh makna itu dari Astor. Yup benar sekali ia mengenal nama Astor atau Ascot or Astricot Collins. Orang yang paling dekat dengannya, sahabatnya. Sherty kembali membenarkan posisi duduknya, kepala yang ia tundukan menatap sepering kue dihadapannya, kupingnya masih mendengar bait-bait kalimat panjang yang ditujukan untuknya.
“When I couldn’t explain my own feelings,
I was so wretched.
I try to forget,
But—yeah, you know, I can’t.

Remember me, when you’re lonely.
Always softly wishing,
If you’d turned around,
You could be by my side
I’m glad to have loved you.
I’m glad to have been with you.

When I remember those happy moments
I thanked you

Happy Valentine Day, dear friend.
May our friendship will never change.”
“I hope so” gumam Sherty, pertemanan yang tak akan berubah, dan pertemanan yang tak akan di nodai oleh hal apapun. Indah begitu indah bahkan saking indahnya sampai tak hampir terbuai oleh penyakit kasat mata yang bisa membutakan mata hati. Tak ingin berubah, dan tak akan pernah berubah sedetik pun tak ingin mengakhiri.

Vallentine day’s, rasanya Sherty ingin membenci jika hari ini datang kembali.

Label: , , , , , , , , ,



Letter of Vallentine
11:25:00 AM

From Astor

When you cried like that...
You and me, we’d cry...
Remember all those happy moments,
Why won’t you?

You shine in a place that I don’t know about
The dreams that passed each other are already in the distance.

Remember me, when you’re lonely.
Are you feeling a little better?
If you’d turned around, you could be by my side
I’m glad to have loved you
Now I understand at last

When you cried like that...
You and me, we’d cry...
Thank you for smiling when you remembered all those happy moments

But because you cried...
I have to cry on my own...
One day, could we remember all those happy moments?

When I couldn’t explain my own feelings,
I was so wretched.
I try to forget,
But—yeah, you know, I can’t.

Remember me, when you’re lonely.
Always softly wishing,
If you’d turned around,
You could be by my side
I’m glad to have loved you.
I’m glad to have been with you.

When I remember those happy moments
I thanked you

Happy Valentine Day, dear friend.
May our friendship will never change.

Label: , , , , , , ,



10:43:00 AM

14 Febuary tahukah apa yang terjadi pada tanggal tersebut. Benar sekali Valentine Day. Tahu apa yang akan dilakukan, membeli cokelat ataupun mengirim sesuatu hal yang menurut mereka indah pada seorang ke kasih, atau pun pacar. Hal yang selalu saja di perbincangkan orang, entah kenapa wajah-wajah mereka terlihat aneh dan begitu senang jika hari ini datang, Walapun tahu pastinya hari ini Valentine Day. Hari kasih sayang. Hari yang dimana para gadis bisa menggunggkapkan perasaan yang mendalam di dalam hatinya yang paling dalam walaupun itu hal busuk sekalipun.

Sherty melangkah masuk kedalam aula besar menuju meja asrama miliknya bernaung dan duduk ditempatnya. Makanan dan minuman yang ia bawa untuk makan malam pun sedikit terhalang oleh beberapa lembaran kertas dengan tulisan-tulisan hitam. Satu Sickle untuk surat yang dibacakan dan 15 sickle untuk mawar. “Bunga mawar disamping sebagai pemanis?”gumam Sherty kecil sambil memasukan beberapa potong roti.

Tak ada yang terfikir di dalam otaknya untuk melakukan hal itu, menulis sesuatu untuk seseorang dengan menyelipkan satu sikle bersamaan surat yang ia terbangkan. Bodoh sungguh hal bodoh yang tak disangka-sangka dirinya menulis sesuatu yang mungkin saja bisa membuat orang yang mendengarnya salah paham. Dan betapa bodohnya lagi dalam perkamen itu dirinya menulis nama yang dituju. Sherty sedikit berharap semoga saja suratnya tidak dibaca dan isi surat yang ia tujukan tidak di dengar oleh orang lain.

“SCHUTZIE SERNADETT MACBETH! KETERLALUAN! MEMALUKAN! SIAPA MALLANDRT ITU? AKU TIDAK MENDIDIKMU UNTUK BERCIUMAN DENGAN SEMBARANGAN LELAKI, SERENA! ..COLLINS ANAK YANG BAIK! TEGA-TEGANYA KAU MENGHIANATI TUNANGANMU SENDIRI! JELASKAN PADAKU SECEPATNYA! ATAU KUTARIK KAU DARI HOGWARTS!”

Suara teriakan omelan menggelegarkan aula besar, terlihat nama yang di sebutkan itu adalah Schutzie orang yang dekat dengan Astor, dan dirinya mencurigai ada sesuatu hubungan yang dirahasiakan. Tunggu sebentar—sepertinya, Sherty mengenal nama Collins, tapi dimana –kenapa bisa lupa. “COLLINS!!” Sherty sedikit memekik dan langsung menutup mulutnya, dan kembali duduk menghadap kedepan, dan tidak menghadap kea rah belakang tempat senior berambut hitam itu sepertinya diomelin oleh suara nenek-nenek tua. 

Tangannya menusuk-nusuk makanan yang ada didepannya. Bergumam “Kenapa? Kenapa dia tidak pernah bilang padaku. Kenapa harus disembunyikan? Lalu apa gunanya—apa dia—membenciku atau tidak ingin—“ banyak pertanyaan dalam otaknya dan apapun itu, dirinya pun cukup ragu bertanya kepada Senior wanita yang dari Howler tersebut mengatakan mereka sudah tunangan. Astricot jika ia ada disini. Mungkin bisa dirinya tanyakan Secara langsung.

Label: , , , , , , , ,